Sunday, May 13, 2012

Menanam african marigold

Untuk mengisi waktu penantian seminar hasil thesis --yang lebih dari sebulan--, aku memutuskan untuk mulai menanam beberapa biji tanaman yang aku punya. Nah, kali ini aku pengen sharing pengalamanku menumbuhkan african marigold dari biji. Aku dapet biji african marigold ini dari temanku SMA, Punto, yang pulang ke Indonesia (Jogja tepatnya) dalam rangka nikahan kakaknya. Sebenernya sebelum dia balik aku mesennya biji gerbera, tapi gak dapet. Eh, sebagai ganti Punto malah bawa'in african marigold plus scabiosa --yang ini blom kutanam coz perlu belajar lebih--. Macam oleh-oleh dari Amstelveen tu biji-biji. Biji yang kudapet berupa biji yang dikemas dalam amplop. Biji ini diproduksi oleh perusahaan yang memang bergerak dalam bidang perbijian tanaman --bahasanya aneh ya? "perbijian"..--. Dengan kata lain, bijinya lebih terpercaya... Yihaaaayyyy... ;D


>> sekilas tentang african marigold <<

Satu hal mengejutkan tentang tanaman ini adalah asalnya. Gak konsisten dengan namanya bekennya --african marigold--, tanaman ini justru berasal dari daerah sekitar Mexico dan central America yang panas. Nama ilmiah yang dipakai untuk menyebutkan tanaman ini adalah Tagetes erecta. 
Tanaman ini doyan banget sinar matahari. Selain itu dianya gak rewel soal asupan gizi karena dia survive --dan cenderung menyukai-- media tanam yang cepat mengering dan poor. Aspek-aspek inilah yang membuat tanaman ini gampang banget tumbuhnya dan --tentunya-- gak rewel. Kalo dia tumbuh subur, tingginya berkisar antara 50 cm sampai 100 cm. 
Tanaman marigold secara umum tidak disukai serangga. Jadinya kalo ada marigold, serangga-serangga pada menjauh. Untuk african marigold sendiri, Wiki --dan beberapa sumber lain-- menulis bahwa dia juga bisa diekstrak untuk diambil lutein-nya --zat warna kuning/orange untuk makanan--. Selain itu juga ada minyak hasil olahan african marigold. Hohohohooo...

>> menanam african marigold dari biji <<

Salah satu kelebihan dapet biji amplopan bgini adalah ada petunjuk penanaman dan sekaligus informasi tentang tanaman tersebut. Sebaiknya ini dibaca dengan teliti sebelum kita menyemai bijinya. Info di amplop si african marigold menuliskan bahwa tanaman african marigold "hawaii" yang akan kutanam ini ketika tumbuh optimal akan mencapai tinggi 75 cm. Dianya, seperti halnya jenis marigold yang lain, adalah tanaman annual. Artinya? Dia akan hidup selama satu kali siklus hidupnya saja. Jadi tanaman ini akan mati setelah dia menghasilkan bunga dan biji. Titik. Untuk punya tanaman yang sama lagi, kita musti menanam lagi dari biji. Dari info di amplopnya juga ketauan bahwa biji membutuhkan 10 hari untuk tumbuh dan 70 hari lagi untuk berbunga. Sebaiknya tanaman ini ditanam pada lokasi dengan jarak antartanaman ±30 cm.

sebagian keterangan di bagian belakang amplop biji
Setelah kubuka amplop biji african marigold, aku terkaget-kaget karena ternyata bijinya buanyak banget! Akhirnya aku cuman menyemaikan sekitar seperempat sampai sepertiga dari keseluruhan biji yang ada. Itu aja kalo seandainya tumbuh dengan germination rate sekitar 80% aku udah akan bisa menghiasi taman rumah temen-temenku --saking berlebihnya untuk aku sendiri--. 

biji african marigold
Aku tidak menyemaikan biji marigold langsung di lokasi aku akan menanamnya. Aku menggunakan seed tray untuk sebagian besar biji yang akan kutanam dan sisahnya kutanam di pot pembibitan (pot kecil ukuran diameter ±8 cm) --gara-gara kekurangan lubang di seed tray yang kupakai--. Mengapa memilih seed tray atau pot pembibitan? Karena kondisinya lebih bisa kita atur jika dibandingkan dengan kondisi lokasi tanam yang sesungguhnya. Kita bisa pindah-pindahin lokasinya. Misalnya pengen sikit sinar matahari setelah mulai pada tumbuh, maka kita bisa angkat itu seed tray or pot pembibitan ke lokasi yang kena sinar matahari. Selain itu juga lebih gampang untuk mengatur kelembaban media tanam --ini sangat penting untuk mencegah damping off! Hiks.. jadi inget geraniumku yang mati gara-gara damping off--. Above all, di rumah udah ada seed tray, jadi sayang aja kalo gak dimanfa'atkan. Hehehe...
Aku mengisi lubang seed tray dengan media yang kubikin sendiri campurannya. Media yang kupakai adalah campuran dari kompos, sekam bakar, dan pasir (kupakai sebagai pengganti tanah) dengan kompos lebih banyak. Aku sengaja bikin soilless potting mix karena khawatir damping off gara-gara potting mix-nya basah bukannya lembab. Aku sangat hati-hati dengan tanah karena mereka punya kemampuan menahan air yang bagus dan itu berarti meningkatkan resiko tanah jadi basah, bukannya lembab. Pasir punya sifat yang berbeda dari tanah. Mereka meloloskan air jauh lebih banyak daripada tanah, even pasir halus sekalipun. Aku kurang tau sih gimana pendapat para ahli tanaman di Indo. tapi sejauh ini aku lebih berhasil menumbuhkan biji-bijian dengan soilless potting mix.
Karena aku germination ratenya gak ditulis di amplop biji, maka aku memperkirakan aja 80% --karena 80% itu udah oke! 8 dari 10 biji tumbuh--. Berbekal itu, aku tarok aja di masing-masing lubang seed tray 5 biji african marigold --later I know that it's too much!--.  Nah, sisanya kubagi sama rata ke dalam dua pot pembibitan --too much, too!--. Setelah kuletakkan bijinya, kututup mereka dengan soilless potting mix kira-kira seperempat inci. Trus kusiram deh.... Nah, untuk menyiram sangat dianjurkan untuk pake spray. Jadi tar airnya mengucur lembut. Ini akan bikin potting mixnya kempes dan menekan ke bawah. Memang banyak orang yang bilang kalo nyiram itu sampe airnya netes-netes dari lubang di bagian bawah pot. Tapi karena alasan kehati-hatian, aku lebih memilih untuk tidak melakukan itu pada fase ini. Iya, kalo airnya gampang lolos, kalo enggak jadinya biji kita yang berjamur dan busuk! Aku lebih memilih untuk spray permuka'annya sampai terlihat ada sedikit butiran air yang sedang ngantri meresap. Kalo antrian ini udah terbentuk, aku berhenti menyiram. Aku pun tidak menyiram setiap hari. Aku menyiram hanya jika permukaan potting mix kering. Dites pake tangan. Kalo udah gak adem-adem rasanya di jari, maka kuspray lagi.
Ternyata aku gak perlu menunggu lama, sampai seedlings bermunculan. Pada hari keempat, udah ada beberapa seedlings yang muncul. Sayangnya waktu itu aku kelewatan untuk ambil fotonya! Besok-besok musti lebih rajin megang kamera sepertinya.. Biar gardening diary ini runtut dan lengkap.. ;)
Setelah kira-kira 3 hari dari seedlings pertama muncul, aku mulai memberikan sentuhan sinar matahari. Knapa? Kalo enggak tar seedlings pada leggy. Nah, setelah satu minggu sejak penyemaian, udah gini ini penampakan seedlings-nya..

african marigold seedlings satu minggu setelah penyemaian
Dari semua seedlings yang udah muncul, aku mencurigai ada dua seedlings yang leggy. Mereka ini yang tumbuh awal-awal. Mereka telat dapet sinar matahari. Ketika kucermati, ternyata udah ada beberapa seedlings yang mulai punya true leaves. Cepatnyaaa.... Senangnyaaa.... =)

manakah seedlings yang udah punya true leaves?

10 comments:

  1. Nice to share :)

    ReplyDelete
  2. huaaa.. Tiaraa.. ngebaca ini jadi keinget ama keinginan untuk nanam bubga, tapii.. selalu tertunda, hahahahaha :D

    gimana sekarang keadaan si marygold-nyaa? ^o^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Marygoldnya jadi makanan belalang ijo!! Geram aku! Sepertinya belalang ijo ini doyan banget sama marygold. Lain kali aku nanem lagi, mungkin tak kerudungin itu marygold, biar gak mereka makan.. *huft*

      Delete
  3. hai.... seneng baca postingnya. mmg lg nyari info ttg ini secara lg nanem african marigold yg bibitnya beli di ace hardware. kalo berhasil ntar di update ke sini deh. thank's ya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo... Bagaimana kabar marigoldnya? Smoga tumbuh dan berbunga cantik-cantik ya..

      Delete
  4. Mbak...sy mw tanya, wkt mba menyemai marigoldnya, posisinya gimana? krna biji marigold membingungkan menurut saya.
    klo sy menyemainya posisi tiduran, tp entah knapa slalu ngga brkecambah, padahal media jg ngga trlalu basah. Kira2 berapa hari akan berkecambah?
    Mohon petunjuknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo.. Salam kenal dan terima kasih sudah mampir..

      Saya biasanya menyemai biji marigold pada posisi tidur, kira-kira di kedalaman 0,5-1 cm. Setelah disemai, biasanya saya siram sampai lumayan basah. Penyiraman selanjutnya dilakukan ketika permukaan tanah tidak lagi lembab ketika disentuh dengan ujung jari. Berdasarkan pengalaman, biji marigold sangat mudah tumbuh. Coba dicek kualitas bijinya.. Kadang biji yang sudah lama itu macam makanan.. expired..

      Selamat mencoba.. ^^

      Delete
  5. salam kenalan

    saya tanam pot marigold tak menjadi..benih tak bercambah...kenapa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada banyak kemungkinan kenapa biji tidak berkecambah. Dua diantaranya adalah kondisi tanah (bisaa jadi terlalu kering atau terlalu basah) dan biji sudah kadaluarsa. Jika biji dibeli dari produsen pabrikan, biasanya dalam bungkusnya tertera tanggal kadaluarsanya. Coba dicek..

      Terima kasih sudah mampir.. ^^

      Delete