belajar dari kegiatan dolan2

Sapa coba orang yang g suka dolan2 di dunia ini?
Kurasa hampir semua orang suka dolan2, termasuk aku tentunya! =D

Pada suatu hari yang lalu, tepatnya 27 mei 2010, acara dolan2ku mengantarkan aku pada sebuah tempat duduk di tribune sebelah kiri dari sebuah gedung bernama Graha Sabha Pramana. Yup, aku nonton UGM BNI JAZZ 2010. Dengan salah satu bintang tamu Tompi, mana mungkin aku melewatkan acara ini...



Acara mule dan aku begitu bersemangat. Ditengah-tengah semangat itu.. Tiba-tiba aku merasa kosong. Aku malah bertanya-tanya:

Knapa aku sampai ditempat ini? Knapa aku nonton Jazz? Knapa sebelum ini aku makan di Parsley dengan dua menu favoritku? Knapa minggu depan aku nonton Pan-Dol-nya Gandrik?

Untuk apa ini semua?
Jazz gak kubawa mati, makanan di Parsley juga besok bakal kukeluarin dari dalem tubuhku dalam bentuk lain. Gandrik? Gandrik cuma akan bikin aku ketawa saat itu dan bikin sikit mikir tentang realitas kehidupan di luar diriku.

Lalu apa yang bisa kubawa selama idupku dengan melakukan itu semua?

Kenapa aku tidak memilih jalan yang lebih sederhana?
Tompi toh bisa didengerin di rumah, bisa didonlod tanpa keluar dana besar malahan... Gak perlu merogoh kantong untuk bli tiket. Gandrik? Just turn on the tel dan cari stasiun TV yang baru nyiarin acara humor. Menengok realita? Tinggal liat berita. Simple as that!

Tapi knapa aku memilih jalan ini?

Sesa'at Lagu I Love You yang dinyanyi'in Dewi Sandra dan diiringi Idang Rasjidi cuman jadi background (padahal lagu itu digubah dengan sangat woke (!) jadi lagu jazz) dan gak berasa di aku. Pikiranku kemana2, melalang buana... gak here and now kalo pinjem istilah Gestalt. Sempet pengen waktu itu keluar dari GSP karena putus asa mencari jawaban, merasa gak tau untuk apa berada di situ... Hmmm....


*tarik napas*









Terus kuliat penonton yang lain. Mreka menunjukan wajah2 seneng dan menikmati. Temen yang duduk di sebelahku pun berkali-kali bilang "makasih ya, tee, udah ngajak aku nonton!" sampe aku bosen bilang "iya, sama-sama..."

Mereka seneng, temenku yang pergi nonton sama aku pun seneng. Di sini... mereka berbagi sesuatu yang membuat mereka seneng, mereka berbagi kebahagia'an. Dan bagaimana dengan aku?

Apa aku akan keluar dan tidak berbagi kebahagia'an dengan mreka?
Saat itu yang kulakukan tidak begitu. Ngeliat mreka bahagia dan menikmati membuatku paham bahwa ini bukan sekedar nonton jazz. Ini adalah acara berbagi kebahagia'an. Orang lain membagi kebahagia'annya denganku...

Dan aku memutuskan untuk membagi kebahagia'anku dengan orang lain..